MUSEUM SRI SULTAN HAMENGKU BUWONO IX



Museum Sri Sultan Hamengku Buwono IX atau disingkat Museum HB IX merupakan salah satu daya tarik wisata di dalam kompleks Keraton Kasultanan Yogyakarta. Museum ini didirikan untuk mengenal jasa-jasa beliau semasa hidupnya sebagai raja Kraton Yogyakarta dan sebagai pahlawan nasional. Museum ini berisikan peninggalan-peninggalan dari Sri Sultan Hamengku Buwono IX. Museum HB IX ini diresmikan oleh putranya sendiri, yaitu Sri Sultan Hamengku Buwana X pada tanggal 18 November 1990. Museum ini memiliki nuansa khas bangunan keraton karena ciri utama rangka joglonya yang dihiasi ornamen-ornamen khas keraton.

Lokasi
Museum Sri Sultan Hamengku Buwono IX ini terletak di jantung kota Yogyakarta tepatnya yaitu di kawasan sebelah selatan titik nol kilometer atau selatan alun-alun utara. Pengunjung dapat menikmati museum ini di dalam kompleks Keraton Yogyakarta karena disitulah sebuah museum kecil ini didirikan.

Akses
Museum ini berada di kompleks Keraton Yogyakarta yang berada di area sudut keraton. Jika dari pusat Kota Yogyakarta, museum Sri Sultan HB IX ini berjarak sekitar 2,9 km atau 11 menit perjalanan.
  •  Angkutan Umum:  Jika menggunakan angkutan umum dapat menggunakan transjogja dengan trayek 3A dengan turun di Malioboro lalu berjalan kaki atau naik becak ke arah Keraton Yogyakarta.
  • Kendaraan Pribadi:  Jika menggunakan kendaraan pribadi bisa melewati Jalan Solo jika dari Bandara Adisutjipto. Sementara, jika dari Kota Jogja bisa melalui Kota Jogja - Jalan Mayor Suryotomo - Jalan Panembahan Senopati - Jalan KH. Ahmad Dahlan - Jalan Nyi Ahmad Dahlan - Jalan Ngasem - Jalan Tamanan.

HTM
Sebelum memasuki ke area keraton, pengunjung harus membayar tiket masuk seharga Rp 5.000,00 untuk wisatawan lokal atau Rp 10.000,00 untuk wisatawan asing. Sementara, untuk perizinan membawa kamera ke dalam museum dikenakan biaya tambahan seharga Rp 1.000,00. Selain itu, untuk biaya parkir kendaraan motor seharga Rp 2.000,00 dan untuk mobil seharga Rp 5.000,00.

Nilai Penting
Keunikan dari Museum Sri Sultan Hamengku Buwono IX adalah banyak menampilkan benda-benda atau pealatan, foto-foto, dan tanda jasa serta barang yang ditampilkan dalam museum ini khusus milik maupun pemberian yang diterima almarhum Sri Sultan Hamengku Buwono IX.
Di museum ini pengunjung dapat melihat keterlibatan Sri Sultan dalam perjuangan kemerdekaan, dalam kegiatan di kraton sebagai seorang Sultan Yogyakarta, sebagai pejabat negara RI, dan berbagai kegiatan lain.

Salah satu tujuan penyelenggaraan museum terutama museum memorabilia adalah untuk pendidikan serta menyampaikan nilai-nilai baik dari sang tokoh yang dikenang dalam museum. Pengunjung dapat belajar tentang sosok Sultan Hamengku Buwono IX. Di museum ini pengunjung dapat melihat bahwa sultan juga manusia biasa yang juga senang memasak dan memiliki hobi fotografi.


Di salah satu ruang museum terpampang satu lukisan sultan mengenakan baju batik dan kutipan judul biografi sultan yang diterbitkan beberapa tahun sebelum beliau mangkat (Tahta untuk Rakyat). Hal itu mengenai pernyataan sebagai orang Jawa dan orientasi kepada rakyat menggambarkan bahwa sebagai sultan, raja masyarakat Yogyakarta, beliau berdiri pada akar budayanya dan berorientasi kepada kesejahteraan rakyat.

Catatan Kritis
Menurut saya Museum Sri Sultan Hamengku Buwono IX ini sangat cocok untuk dikunjungi  bagi setiap orang karena mereka yang mengunjunginya dapat belajar dan meneladani bagaimana sosok Sri Sultan Hamengku Buwono IX dahulu. Di lingkungan museum yang termasuk dalam area Keraton Yogyakarta tersebut, pengunjung juga bisa melihat para penari yang sedang berlatih dan juga bisa menikmati merdunya iringan nuansa gamelan yang khas dari Yogyakarta. Pengunjung sebagai generasi penerus bangsa hendaknya bisa merenung, merefleksi, dan memaknai pribadi serta perjuangan Sri Sultan Hamengku Buwono IX sebagai sumber semangat dan inspirasi. Masa depan bangsa tergantung kepada bagaimana generasi penerus ini berpikir dan bertindak. Selain itu, ketika mengunjungi museum ini hendaknya harus benar-benar menjaga kesopanan karena museum tersebut berada di lingkungan Keraton Yogyakarta yang sangat kental akan nilai budaya. Jadi, berwisata ke museum harus tetap menjaga etiket dan etika di setiap tempat yang kita kunjungi.

Sumber:


Komentar

Postingan populer dari blog ini

WATAK TOKOH WAYANG YANG MIRIP DENGAN SAYA

MAKAM NYI AGENG SERANG