Postingan

Menampilkan postingan dari 2018

TUGAS DESA WISATA (Paket Wisata)

Nama : Laurentius Riyan Setyadi NIM : 16/401200/SV/11704 Kelas : C PAKET WISATA a.        Objektive : -           Keaslian/orisinil paket -           Segmentasi pasar -           Promosi b.       Indikator : -           (1). Ciri khas desa wisata -           (1). Tidak ada unsur plagiarisme -           (2). Kesesuiaian aktivitas paket wisata dengan segmen pasar -           (2). Harga -           (3). Jenis promosi yang dilakukan -           (3). Intensitas dalam melakukan promosi -           (3). Konten dalam kegiatan promosi Tools : -           (1). Observasi : Melakukan studi lapangan mengenai keaslian paket wisata dengan aktivitas masyarakat lokal (kearifan lokal). -           (1). Observasi : Membandingkan paket wisata yang ada dengan paket wisata yang lain. -           (2). Wawancara : Menanyakan aktivitas paket wisata dengan wisatawan (kriteria usia, komunitas, dll). -           (2). Kwisioner : Apakah harga paket wisata ya

WATAK TOKOH WAYANG YANG MIRIP DENGAN SAYA

Gambar
PUNTADEWA Sumber : https://salimwayang.wordpress.com/2013/01/22/puntodewo/ 1. Latar Belakang Puntadewa adalah putra sulung Prabu Pandudewanata, raja negara Astina dengan permaisuri Dewi Kunti, putri Prabu Basukunti dengan Dewi Dayita dari negara Mandura. Sedangkan sebutan/julukan lain Puntadewa atau Yudhistira adalah Ajatasaru, Bharata, Dharmawangsa, Kurumukhya, Kurupati, Pandawa, Partha, Gunatalikrama, dan Samiaji. Ia mempunyai dua orang adik kandung masing-masing bernama Bima/Werkudara dan Arjuna, dan dua orang adik kembar lain ibu, bernama Nakula/Pinten dan Sadewa/Tansen, putra Prabu Pandu dengan Dewi Madrim, putri Prabu Mandrapati dari negara Mandaraka. Secara resmi memang Puntadewa adalah putra Prabu Pandu dan Dewi Kunti namun sesungguhnya ia adalah putra Dewi Kunti dan Batara Darma, dewa keadilan. Hal tersebut diakibatkan oleh kutukan yang diucapkan oleh Resi Kimindama yang dibunuh Pandu saat bercinta dalam wujud kijang. Tapi akibat dari ajian Adityaredha

Dampak Kegiatan Pariwisata dan Rekreasi di Daerah Pedesaan

DAMPAK KEGIATAN PARIWISATA DAN REKREASI DI DAERAH PEDESAAN Setiap kegiatan yang dilakukan oleh manusia pasti selalu memiliki dampak yang ditimbulkan. Begitu juga dengan pariwisata karena di dalamnya selalu dijalankan oleh kegiatan manusia. Blog kali ini akan membahas mengenai dampak pariwisata yang dibagi menjadi dampak positif dan negatif. Sebelumnya, dampak tersebut akan kita bagi menjadi 3 aspek, yaitu : 1. Dampak sosial ekonomi, 2. Dampak pariwisata terhadap budaya, dan 3. Dampak fisik (baik yang buatan maupun alami) 1. DAMPAK SOSIAL EKONOMI A. Dampak positifnya : a. Menyediakan lapangan pekerjaan baru untuk masyarakat sekitar. b. Mengurangi ketidakseimbangan gender antara laki-laki dan perempuan. c. Mendorong aktivitas masyarakat secara bersama. d. Membuat sebuah tempat makin dikenal dan berkembang. B. Dampak negatifnya : a. Imigrasi tenaga kerja. b. Permintaan (musiman) dari wisatawan sering berganti-ganti. c. Mengubah struktur pekerjaan di

RURAL TOURISM AND RECREATION

Rural Tourism and Recreation Industri pariwisata sangat begitu kompleks yang bisa kita temui di mana pun. Salah satunya adalah pariwisata di pedesaan. Tidak hanya di Indonesia, berwisata di lingkungan pedesaan juga sudah berkembang di luar negeri. Berbagai jenis atraksi wisata dapat dilakukan di wisata pedesaan di luar negeri seperti yang berkembang di negara-negara di Eropa. Pariwisata di lingkungan pedesaan saat ini memiliki keanekaragaman dan fragmentasi yang cukup beragam dalam kegiatan pariwisatanya. Pariwisata yang berupa kegiatan di lingkungan pedesaan juga telah memberi dampak yang dapat kita sebut sebagai simbiosis antara berjalannya pariwisata dengan kelangsungan hidup masyarakat di sekitar pedesaan. Contohnya, lingkungan desa di Eropa telah beralih fungsi menjadi lingkungan pedesaan yang memiliki aktivitas wisata untuk ditawarkan kepada wisatawan khususnya bagi kalangan elite yang butuh berwisata dan rekreasi. Tentunya hal ini memberi dampak positif sehingga ban

Desa Wisata Taman Sari

Hallo guys, Di blog ini saya akan menjelaskan dan mencurahkan hasil diskusi saya dan teman-teman di kelas (Ryan, Riska, dan Intan) mengenai sebuah desa wisata, yaitu Desa Wisata Tamansari yang terletak di Banyuwangi. Pertama-tama akan ada deskripsi singkat, point of interest dari desanya, lalu pembahasan: 1.       Apakah desa wisata ini memiliki konsep CBT? 2.       Apakah si desa ini termasuk desa wisata, atau wisata desa? Nah, cekidot! Deskripsi singkat saja nih, Terletak di Taman Wisata Alam Gunung Ijen, desa ini memiliki Kawah Ijen sebagai atraksi utamanya. Selain itu, desa ini memiliki segudang potensi yang membuatnya disebut sebagai “Kampung Penambang”, “Kampung Bunga”, dan “Kampung Susu”, yang kemudian diintegrasikan menjadi desa wisata. Untung keundikannya, jadi si desa ini memiliki beberapa dusun yang memiliki potensi masing-masing. Dusun Tamansari yang kebanyakan penduduknya adalah penambang belerang, Dusun Jambu yang memiliki potensi budidaya berba

COMMUNITY BASED ON TOURISM

RESUME 2 COMMUNITY BASED ON TOURISM Perubahan sosial membawa dampak yang nyata yang bisa dirasakan di dalam berbagai lapisan masyarakat. Hal ini diperjelas lagi dengan adanya arus globalisasi. Lapisan masyarakat contohnya di dalam masyarakat pedesaan tentunya tidak bisa hidup di dalam isolasi. Pengaruh globalisasi membuat pergeseran terhadap sistem nilai sosial dan budaya. Adapun basis penting yang perlu diterapkan adalah pemahaman antarlapisan masyarakat seperti orang perkotaan yang mempunyai hubungan dengan masyarakat pedesaan untuk merancang dan menerapkan strategi keberlanjutan. Muncul sebuah tipe pariwisata yaitu Community Based Tourism atau yang disingkat CBT. CBT memiliki karakteristik yang unik dan berbeda dari mass tourism dan bukan merupakan bisnis pariwisata yang bertujuan untuk mendapatkan keuntungan maksimal bagi investor. Pariwisata berbasis CBT diharuskan sepenuhnya mengerti terhadap gagasan, prinsip yang mendasari dari komponen yang melatarbelakangi ad