Desa Wisata Taman Sari

Hallo guys,


Di blog ini saya akan menjelaskan dan mencurahkan hasil diskusi saya dan teman-teman di kelas (Ryan, Riska, dan Intan) mengenai sebuah desa wisata, yaitu Desa Wisata Tamansari yang terletak di Banyuwangi.

Pertama-tama akan ada deskripsi singkat, point of interest dari desanya, lalu pembahasan:
1.      Apakah desa wisata ini memiliki konsep CBT?
2.      Apakah si desa ini termasuk desa wisata, atau wisata desa?

Nah, cekidot!
Deskripsi singkat saja nih,
Terletak di Taman Wisata Alam Gunung Ijen, desa ini memiliki Kawah Ijen sebagai atraksi utamanya. Selain itu, desa ini memiliki segudang potensi yang membuatnya disebut sebagai “Kampung Penambang”, “Kampung Bunga”, dan “Kampung Susu”, yang kemudian diintegrasikan menjadi desa wisata.

Untung keundikannya, jadi si desa ini memiliki beberapa dusun yang memiliki potensi masing-masing. Dusun Tamansari yang kebanyakan penduduknya adalah penambang belerang, Dusun Jambu yang memiliki potensi budidaya berbagai macam bunga, dan Dusun Ampel Gading yang memiliki banyak peternak susu. Peternak susu dari dusun ini telah diberi pembelajaran oleh Nestle lho..

Desa Tamansari ini juga memiliki rumah-rumah dengan eksterior khas Suku Osing (rumahnya beberapa ada yang berbentuk rumah panggung dan kebanyakan berbahan dari kayu). Di rumah-rumah ini pun disediakan fasilitas berupa warung dan Tourists Information Center.

Desa ini pun pernah meraih penghargaan menjadi desa wisata terbaik karena memanfaatkan dengan baik jejaring bisnisnya. Nah, jadi ada sebuah badan yang disebut dengan BUMDes guys, atau Badan Usaha Milik Desa. Badan ini juga ada di Desa Tamansari. Si BUMDes desa ini telah mengembangkan sejumlah usaha bertolak belakang dari potensi yang dimiliki desa , seperti usaha madu, jasa guide, dan kendaraan wisata.

Selain itu, badan ini mendidik para penambang belerang untuk menjadi guide wisatawan dan memanfaatkan trolley belerangnya untuk mengangkut wisatawan yang kelelahan dalam perjalanan mendaki. Yang tak kalah penting, si BUMDes ini mampu menggandeng pihak swasta untuk peningkatan perekonomian masyarakat melalui konsep desa wisata.
Lalu sekarang mari masuk ke pembahasan:

1.  Apakah Desa Tamansari ini termasuk CBT? Apa itu CBT? CBT atau Community Based Tourism adalah… (baca diblog sebelumnya aja ya hehe). Saya dan teman-teman sepakat bahwa desa ini merupakan desa berbasis masyarakat. Mengapa? Karena di desa ini masyarakat dilibatkan dalam pariwisatanya, baik sebagai guide, porter wisatawan, bisa menginap dan merasakan sensasi memerah susu dll .

2.      Apakah desa ini termasuk dalam kategori desa wisata, atau wisata desa?
Sebelum kita bahas, agan agan sudah tau perbedaan antara dua hal ini belum? Jadi perbedaan antara desa wisata dan wisata desa adalah di desa wisata kita akan mengalami yang namanya hidup dengan cara hidup masyarakat desa, tidur dirumah warga, makan dan beraktivitas sebagaimana warga desa melakukan kesehariannya. Wisata desa berarti kita yang tidurnya dihotel atau di penginapan hanya melihat-lihat desa nya, mengikuti rangkaian acara dan tidak mengalami pengalaman langsung menjadi warga desa tersebut.

Kami sepakat bahwa Desa Wisata Tamansari ini adalah desa wisata bukan wisata desa, karena di desa ini wisatawan bisa merasakan pengalaman tidur di rumah-rumah warga, memerah susu sapi, dlsb.


Sekian dulu yah untuk blog berisi hasil diskusi kami, kurang lebihnya mohon dikembalikan.. Terima kasih J






Sumber :







Komentar

Postingan populer dari blog ini

WATAK TOKOH WAYANG YANG MIRIP DENGAN SAYA

MUSEUM SRI SULTAN HAMENGKU BUWONO IX

MAKAM NYI AGENG SERANG