GOA SRITI
Goa Sriti merupakan salah satu tujuan wisata alam yang ada di kabupaten Kulon Progo, lebih tepatnya berada di Dukuh Purwoharjo, kecamatan Samigaluh. Goa Sriti ini terletak di perbukitan menoreh yang membentang di sisi utara Kabupaten Kulon Progo. Bukit Menoreh dikenal sebagai batas antara Kabupaten Kulon Progo dengan Kabupaten Purworejo di sebelah barat dan Kabupaten Magelang di sebelah utara.
Akses untuk mencapai lokasi goa ini, wisatawan bisa menggunakan kendaraan pribadi baik kendaraan roda empat maupun kendaraan roda dua dengan mengambil rute menuju ke Kalibiru atau Suroloyo. Untuk mencapainya sebenarnya cukup mudah, sebab ketika kita akan menuju ke lokasi Goa Sriti, akan dijumpai patung Pangeran Diponegoro di ruas Jl. Raya Dekso - Samigaluh. Sekitar 2 km jika dari perempatan Dekso, Kalibawang. Apabila wisatawan yang berasal dari arah Jogja rute termudah ke Perempatan Dekso dapat ditempuh dari terminal Jombor melalui Jl. Kebonagung hingga tiba di Kantor Kecamatan Minggir (sekitar 22 km) untuk kemudian mengarah ke jembatan Kebonagung. Bisa juga melalui Jl. Godean hingga tiba di perempatan Kenteng (sekitar 18 km) untuk kemudian mengambil arah ke utara dan sampai di Perempatan Dekso. Namun, medan menuju lokasi goa ini cukup menanjak sehingga diperlukan kehati-hatian saat berkendara. Yang lebih penting adalah pastikan kendaraan yang dibawa dalam kondisi baik sehingga tidak akan kesulitan menaklukkan jalan menanjak ini.
Untuk masuk ke kawasan Goa Sriti ini tidak dipungut biaya apa pun alias gratis. Kawasan Goa ini sebenarnya layak dijadikan obyek wisata andalan untuk DIY khususnya Kabupaten Kulon Progo, namun karena masih minimnya fasilitas pendukung seperti jalan menuju lokasi masih sempit, tempat parkir dekat lokasi tidak ada, pemandu juga belum tersedia, bahkan penjual makanan di sekitar lokasi juga belum ada. Sementara setelah sampai di mulut goa yang terasa serem karena belum adanya penerangan yang digunakan seperti listrik. Sehingga bagi pengunjung disarankan untuk membawa alat penerangan yang lengkap seperti senter sendiri. Sebenarnya setelah sampai di dalam goa banyak stalagtit dan stalagmit yang masih hidup dan membuat decak kagum yang makin ke dalam makin indah. Potensi Goa Sriti yang berada di daerah yang cukup subur dan terletak di perkebunan penduduk serta dekat dengan Sungai Kalibawang ternyata belum digarap dengan maksimal. Terbukti Goa Sriti belum menjadi kawasan wisata resmi, melainkan masih sebatas tempat berlatih panjat tebing bagi anak-anak Mapala.
Seperti halnya goa Selarong di Bantul, Goa Sriti ini mempunyai keunikan yang erat kaitannya dengan sejarah perjuangan Pangeran Diponegoro dalam melawan penjajahan Belanda. Di goa inilah Pangeran Diponegoro diangkat menjadi Sultan Abdul Hamid. Maka dari itu, wisata goa ini sangatlah cocok terutama bagi wisatawan yang gemar mempelajari dan lebih dekat dengan sejarah. Selain itu, wisatawan yang gemar dengan wisata alam dan tantangan juga bisa menjadikan lokasi ini sebagai alternatif tujuan wisata. Wisatawan bisa memacu adrenalin dengan menyusuri dalam goa. Namun, ada baiknya jika penelusuran ini ditemani juru kunci yang sudah lebih tahu bagian-bagian dari goa ini.
Meskipun menyimpan sejarah tentang perjuangan bangsa melawan penjajah, goa ini sayangnya kurang mendapat perhatian publik. Tidak banyak wisatawan yang berkunjung ke goa ini. Mungkin karena alasan itu jugalah perawatan goa ini juga terbilang kurang memadai. Maka dari itu, diharapkan jika semakin banyak wisatawan yang tertarik dengan wisata alam dan sejarah seperti Goa Sriti, pengelola atau pemerintah bisa menaruh perhatian lebih untuk menjaga dan melestarikan tempat bersejarah ini. Untuk bisa mengembangkan dan menarik bagi wisatawan salah satu caranya adalah dengan menggabungkan dengan jenis-jenis wisata yang lain. Menurut saya jika saya amati di sekitar Goa Sriti ini ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mengembangkan kawasan ini yaitu dengan mengkombinasikan dengan wisata alam. Secara seksama jikalau diamati pemandangan di sekitar goa sangatlah indah. Kita bisa memandang panorama yang menyejukkan dari pegunungan menoreh. Bisa dibuat semacam gardu pandang atau gazebo untuk beristirahat. Wahana outbond juga merupakan salah satu daya tarik yang cukup diminati para wisatawan. Kondisi sekitar obyek yang berupa lereng-lereng bukit sangat mungkin untuk dijadikan sebagai wahana outbond yang mana membutuhkan kontur permukaan tanah seperti di Goa Sriti ini.
Untuk mendukung ekonomi masyarakat sekitar sendiri perlu diberikan beberapa pengerahan kepada masyarakat. Mendorong masyarakat untuk berpartisipasi dalam kepariwisataan. Banyak sekali peluang yang bisa diambil oleh masyarakat sekitar. Contoh kecil adalah dengan menyediakan jasa persewaan lampu senter untuk pengunjung yang menginginkan untuk masuk goa. Juga menyediakan souvenir, bisa dibuat sendiri oleh masyarakat berupa kerajian lokal.
Promosi juga harus dimaksimalkan, pemerintah harusnya rajin untuk mempromosikan pariwisata di daerahnya. Baik melalui media masa maupun elektronik. Untuk lebih baiknya mungkin harus ada kerjasama dengan pemerintah daerah lain. Seperti diketahui bahwa Goa Sriti ini masih termasuk rangkaian dari sejarah peperangan yang dipimpin Pangeran Diponegoro. Bisa dibuat semacam paket wisata dimana ini semacam napak tilas Pangeran Diponegoro. Jadi wisatawan bisa utuh dalam memahami sejarah Pangeran Diponegoro dari awal ketika masih di Yogyakarta dengan Museum Wiratama kemudian Goa Selarong sebagai basis komando dan tentunya Goa Sriti sebagai pertahanan terakhir Pangeran Diponegoro.
Komentar
Posting Komentar